didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam suatu sirkit listrik. Satuan SI daya listrik yaitu watt yang menyatakan banyaknya tenaga listrik yang mengalir dalam satuan waktu (joule/detik).
Daya listrik biasanya dinyatakan dalam satuan Watt / Horsepower (HP), Horsepower merupakan satuan daya listrik yang mana 1 HP setara 746 Watt atau lbft/second. Sedangkan Watt merupakan unit daya listrik dimana 1 Watt memiliki daya setara dengan daya yang dihasilkan oleh perkalian arus 1 A dan tegangan 1 V.
P = V x I
keterangan :
P = Daya (Watt),
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)
Sebelum masuk ke rurmus, perlu diketahui bahwa daya listrik dibagi menjadi 3 :
1. Daya Nyata / Daya Aktif ( P )
2. Daya Semu (S)
3. Daya Reaktif (Q)
Perhatikan Segitiga Daya berikut :
Mari kita bahas satu per satu
1. DAYA NYATA ( P )
Daya nyata adalah daya yang terpakai untuk melakukan energi sebenarnya. Satuan daya aktif adalah Watt.
Rumusnya adalah :
P = V x I x Cos Phi --> untuk 1 Fasa
P = 1,732 x V x I x Cos Phi --> Untuk 3 Fasa
Keterangan :
P = Daya (Watt),
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere),
Cos Phi = Faktor daya
2. DAYA REAKTIF
Daya reaktif merupakan jumlah daya yang diperlukan untuk pembentukan suatu medan magnet. Dengan terbentuknya medan magnet tersebut maka akan terbentuk fluks medan magnet. Contoh daya yang menimbulkan daya reaktif yaitu trafo, motor, lampu pijar dll. Satuan daya reaktif yaitu Var ( Volt Ampere Reaktif )
Q = V. x I sin Phi --> Untuk i Fasa
Q = 1,732 x V x I x sin Phi --> Untuk 3 Fasa
Keterangan :
Q = Daya Reaktif , satuan(Var)
V = Tegangan, satuan (Volt)
I = Arus listrik, satuan (Ampere)
Sin Phi = Faktor daya.
3. DAYA SEMU
Daya semu adalah daya listrik yang melalui suatu penghantar pada transmisi atau distribusi. Daya ini merupakan hasil perkalian antara tegangan dan arus yang melalui penghantar.
Untuk 1 fasa
S = V x I
Untuk 3 Fasa Line to line
S = √3 x V x I
Ket :
S = Daya semu (VA)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus yang mengalir pada penghantar (Amper)