Perkembangan Magnet,
Magnet sudah dikenal sejak 600 SM dengan pengenal suatu zat yang dapat menarik magnet, dan zat tersebut akhirnya dikenal sebagai magnet, yang berbentuk sebagai zat padat. Para ahli membagi dua bagian terhadap benda yang berhubungan dengan magnet, yaitu benda magnet dan non magnet, kemudian benda magnet ini juga dibagi menjadi dua yaitu :
1)Magnet yang bersifat alami disebut magnet alam.
2)Magnet yang dapat dibuat disebut magnet buatan.
KEKUATAN MAGNET
Kekuatan magnet alam didalam penggunaan teknologi dirasa masih kurang kuat jika dibanding dengan magnet buatan, sehingga jarang ditemui penggunaan magnet alam dalam penggunaan teknologi.
Menurut teori, molekul-molekul substansi magnetik dipandang sebagai magnet-magnet kecil yang masing-masing memiliki sebuah kutub utara dan selatan.Jika substansi tersebut tidak memiliki magnetisme luar, hal ini disebabkan molekul-molekul tersebut mengarah tidak teratur sehingga tidak terdapat medan luar yang efektif.
Untuk bisa memperjelas tentang teori molekul substansi magnetik kita bicarakan teori kemagnetan Weber dan Amper.
DASAR TEORI WEBER
Menurut Weber, benda terdiri dari molekul-molekul yang bersifat magnet. Molekul-molekul ini sering disebut magnekul. Benda magnet mempunyai susunan magnekul yang teratur dan benda non magnetik mempunyai susunan magnet yang tak teratur.
TEORI AMPERE
Menurut Ampere, dari atom-atom yang dapat dianggap sebagai inti yang di kelilingi arus elementer. Atom-atom ini bersifat sebagai magnet. Benda magnet mempunyai susunan atom teratur terletak pada bidang- bidang sejajar dan arusnya searah. Sedang benda non magnet mempunyai susunan atom tak teratur.
Walaupun kedua teori tersebut membicarakan tentang molekul substansi, namun tidak menjelaskan bagaimana medan-medan magnet tersebut timbul untuk pertama kalinya.
Untuk pengertian seperti ini kita harus meninjau atom dengan elektron-
elektron yang berputar.
Disamping gerakan menurut orbitnya, masing-masing elektron mempunyai gerak memuntir atau berputar disekitar disekitar sumbunya, pada garis-garis sebuah puncak gerak putar.
Gerak rotasi elektron dapat disamakan dengan arus yang mengelilingi sebuah lintasan beserta polaritas magnet. Polaritas ini ditentukan oleh arah spin ( putaran ) dengan mengikuti aturan pencabut gabus.
Dari uraian-uraian tentang teori kemagnetan tersebut diatas dapat diaktakan bahwa antara medan listrik dan medan magnet mengandung suatu bagian yang tak terpisahkan dari semua zat.
SIFAT SIFAT MEDAN MAGNET
tersebut medan magnet. Karena medan magnet tidak tidak dapat dilihat, maka medan magnet ini bisa dinyatakan “garis-garis gaya“ atau “garis-garis flux magnet”.
Meskipun garis-garis gaya tidak memiliki keberadaan yang nyata, tapi garis-garis gaya tersebut merupakan konsepsi yang sangat bermanfaat sebagaimana kekuatan atau kerapatan “ ( density ). Suatu medan yang dinyatakan oleh jumlah garis tiap satuan luas.
Dapat disimpulkan secara umum bahwa :
“Arah suatu medan magnet pada sembarang tempat ( titik ) ditunjukkan oleh kutub utara dari sebuah
jarum kompas bila ditempatkan pada posisi titik ( tempat ) tersebut”.
Sifat-sifat medan magnet :
1. Garis-garis gaya tidak berpotongan.
2. Garis-garis gaya bekerja seakan-akan mereka dalam keadaan tarikan.
3. Garis-garis flux paralel yang berada dalam arah yang sama cenderung untuk tolak menolak.
No comments:
Post a comment