Prinsip dan cara kerja dari kompor listrik sebagai berikut
Bila suatu tahanan R dihubungkan dengan sumber tegangan V seperti yang ditunjukkan pada Gambar diatas arus I akan mengalir melalui tahanan tersebut. Sifat tahanan adalah apabila dialiri arus listrik maka tahanan tersebut akan melepaskan panas. Panas yang dilepaskan oleh tahanan tersebut adalah energi listrik yang bisa dituliskan sebagai:
Keterangan:
U = energi listrik [Wh, kWh atau joule] I = arus listrik [A]
R = tahanan [Ohm]
t = waktu [detik, jam (Hour)]
Jadi energi listrik yang diubah menjadi panas tergantung pada arus listrik (I) yang mengalir, besar tahanan (R) dan lama arus listrik mengalir (t). Dari ketiga
besaran tersebut yang paling dominan adalah arusnya, yaitu secara kuadrat. Dalam kompor listrik, R adalah tahanan dari elemen pemanasnya.
Namun besaran energi ini tidak begitu
umum diketahui oleh masyarakat. Yang lebih populer di masyarakat adalah tegangan kerja dan daya kompor. Tegangan di sini adalah tegangan kerja dari kompor, yaitu bila kompor dipasang pada tegangan ini maka kompor akan bekerja secara nominal dengan daya seperti yang tertulis pada pelat-nama kompor.
Untuk menghitung berapa daya kompor listrik digunakan rumus:
Daya kompor ini menunjukkan kapasitas dari kompor, semakin besar dayanya akan semakin besar pula kapasitas untuk memasaknya dan waktu pema nasannya juga akan semakin cepat
No comments:
Post a Comment