Banyak kejadian seseorang mengeluh sakit kepala, pening, sukar tidur,
konsentrasi terganggu, atau merasa letih tanpa tahu penyebabnya. Keluhan
tersebut biasanya merupakan gejala adanya kelainan di dalam sistem atau
organ tubuh, tetapi sering kali dokter pun tidak menemukan penyebab
secara pasti. Tentu saja jika terpaksa diberi obat, biasanya bersifat
simptomatis atau hanya meredakan gejalanya semata.
“Saya selalu
mengalami sukar tidur, Dok. Padahal, saat ini saya tanpa beban pikiran
apa pun," keluh seorang pasien. "Mengapa saya sering migrain dan hampir
setiap hari selalu merasa letih. Padahal, menurut dokter, hasil
pemeriksaan laborat saya baik semua...," keluh pasien yang lain.
Apabila
hal ini terjadi, salah satu yang perlu dipertimbangkan adalah adanya
riwayat keterpajanan (exposure) terhadap peralatan yang menimbulkan
radiasi elektromagnetik. Ada kemungkinan gangguan
tersebut adalah electrical sensitivity. Electrical sensitivity adalah
gangguan fisiologis dengan tanda dan gejala neurologis maupun kepekaan,
berupa berbagai gejala dan keluhan.
Gangguan ini umumnya
disebabkan oleh radiasi elektromagnetik yang berasal dari jaringan
listrik tegangan tinggi atau ekstra tinggi, peralatan elektronik di
rumah, di kantor maupun industri. Termasuk telepon seluler (ponsel)
maupun microwave oven, ternyata sangat potensial menimbulkan berbagai
keluhan tersebut.
"Electrical sensitivity"
Sebenarnya
telah lama timbul kekhawatiran pada masyarakat akan efek negatif radiasi
elektromagnetik terhadap kesehatan, terutama dengan semakin
berkembangnya pemanfaatan sumber radiasi nonpengion. Sumber radiasi
nonpengion buatan manusia antara lain jaringan listrik tegangan tinggi
maupun ekstra tinggi, laser, radar, microwave oven, ponsel, dan
sebagainya. Jarang disadari bahwa risiko paling tinggi dari sumber
radiasi nonpengion justru berasal dari alam, yaitu sinar ultra violet
matahari
Potensi gangguan kesehatan yang timbul akibat pajanan
medan elektromagnetik dapat terjadi pada berbagai sistem tubuh, antara
lain: (1) sistem darah, (2) sistem reproduksi, (3) sistem saraf, (4)
sistem kardiovaskular, (5) sistem endokrin, (6) psikologis, dan (7)
hipersensitivitas. Sedangkan manifestasi dari hipersensitivitas dikenal
pula dengan istilah electrical sensitivity, yang menggambarkan gangguan
fisiologis berupa tanda dan gejala neurologis maupun kepekaan terhadap
medan elektromagnetik, dengan gejala-gejala yang khas (Riedlinger,
2004).
Gejala-gejala yang menunjukkan adanya electrical
sensitivity sebenarnya banyak sekali, tetapi yang khas antara lain
berupa sakit kepala (headache), pening (dizziness), keletihan (fatigue).
Tanda dan gejala lain yang dapat dijumpai, misalnya, jantung
berdebar-debar (cardiac palpitations), gangguan tidur (sleep
disturbances), gangguan konsentrasi (difficulty in concentrating), rasa
mual dan gangguan pencernaan lain (nausea and digestive problems) yang
tidak jelas penyebabnya, telinga berdenging (tinnitus), muka terbakar
(facial burning), dan kulit meruam (rashes), kejang otot (muscle
spasme), kebingungan (confusion), serta gangguan kejiwaan berupa depresi
(depression) (Rea, 1991; Bergdahl, 1995; Grant, 1995).
Peran hormon melatonin
Penyebab
timbulnya gejala dan berbagai keluhan tersebut sangat kompleks dan
multifaktor karena dapat menyertai berbagai penyakit. Teori terbaru
tentang metabolisme hormon melatonin dan pengaruhnya terhadap timbulnya
berbagai gejala dan perubahan suasana hati diharapkan dapat menjelaskan
mengapa pajanan medan elektromagnetik dapat menimbulkan berbagai gejala
tersebut (Sandyk, 1993).
Hormon melatonin
(N-acetyl-5-metoksitriptamin) adalah hormon yang sebagian besar dibuat
oleh kelenjar pineal, sebuah kelenjar sebesar kacang tanah yang terletak
di antara kedua sisi otak. Hanya sebagian kecil dibuat di usus dan
retina mata. Produksi hormon melatonin dapat dipacu oleh gelap dan
hening serta dihambat oleh sinar yang terang maupun medan
elektromagnetik (Zhdanova, 1995). Melatonin diproduksi dalam jumlah
besar sekali pada orang muda, untuk kemudian menurun setelah usia 40
tahun. Penurunan produksi hormon ini menyebabkan berbagai keluhan yang
lebih banyak dialami oleh usia tua dibandingkan dengan usia muda.
Beberapa
gejala yang dapat timbul berkaitan dengan hormon melatonin, antara
lain, sukar tidur (insomnia), gangguan pada irama sirkadian, jet lag,
serta berbagai gejala lain. Gejala-gejala tersebut berkaitan dengan
perubahan metabolisme hormon melatonin yang diproduksi oleh kelenjar
pineal. Gejala-gejala tersebut terutama timbul bila produksi hormon
melatonin berkurang (Dollins, 1994).
Produksi hormon melatonin
bertambah pada malam hari, terutama pada suasana hening dan gelap
sehingga menyebabkan orang mudah tidur. Namun, produksi hormon ini
berkurang oleh adanya rangsangan dari luar, misalnya cahaya serta medan
elektromagnetik. Cahaya maupun pajanan medan elektromagnetik dapat
menurunkan produksi hormon melatonin dan berpotensi menimbulkan berbagai
keluhan, termasuk sakit kepala, pening, dan keletihan.
Upaya pencegahan
Electrical
sensitivity merupakan salah satu penyakit lingkungan. Bagaimana pun
penyakit lingkungan yang diderita oleh manusia bukan semata-mata berasal
dari radiasi elektromagnetik semata.
Banyak polutan yang berupa
gas buang dari kendaraan bermotor, industri, maupun aktivitas manusia
yang lain berisiko menimbulkan gangguan kesehatan. Jadi, sulit
memprediksi apakah berbagai keluhan yang timbul itu semata-mata hanya
berasal dari radiasi elektromagnetik.
Meskipun demikian, di
samping tetap memerhatikan prosedur tetap penggunaan berbagai peralatan
yang berisiko menimbulkan radiasi elektromagnetik, ada beberapa hal yang
dapat memperkecil risiko gangguan kesehatan, antara lain:
*
Dalam menggunakan peralatan elektronik apa pun, misalnya komputer,
televisi, dan hair dryer, sebaiknya dengan membuat jarak sejauh mungkin
dari sumber pajanan, sedangkan waktu kontak diusahakan seminimal
mungkin.
* Meskipun microwave oven hanya memerlukan waktu sangat
pendek untuk memanaskan makanan, dalam prosesnya jangan ditunggu apalagi
dalam jarak sangat dekat. Alat ini menghasilkan energi foton yang
sangat besar dan berisiko mengganggu kesehatan apabila tidak mematuhi
prosedur penggunaannya. Khusus bagi ibu hamil pada tiga bulan pertama
harus lebih waspada lagi.
* Kecuali microwave oven, telepon
seluler juga menghasilkan energi foton yang sangat besar dan potensi
radiasinya lebih besar dibandingkan dengan peralatan elektronik maupun
jaringan listrik tegangan tinggi dan ekstra tinggi.
Meskipun
sangat membantu pekerjaan dan aktivitas sehari-hari, seyogianya waktu
penggunaannya dibatasi. Jangan selalu mengantonginya, terutama pada saku
baju kiri, apalagi bila menggunakan alat pacu jantung.
No comments:
Post a Comment