Masih seputar ilmu bahan listrik kali ini akan share mengenai Timah Hitam ( Timbel )
Timah hitam terkenal dengan nama timbel. Berat jenis timbel 11,4 dan
tahanan jenis 0,94. Logam ini lunak, dapat dicetak dengan cara
dicairkan. Titik cair timbel 325°C. Titik didihnya 1560°C, warnanya
abu-abu. Timbel tahan terhadap udara, air, air garam, asam belerang.
Dalam teknik listrik, timbel dipakai sebagai pelindung untuk kabel listrik
dalam tanah atau pada kabel listrik dasar laut. Karena sifatnya tahan
air dan tahan air garam maka kabel yang dibungkus dengan timbel tidak
menjadi rusak dipakai di laut. Tetapi kabel menjadi terlalu berat dan
mudah terluka/tergores karena sifat lunaknya. Selain itu timbel kurang
tahan terhadap getaran. Karena getaran, timbel dapat menjadi rusak dan
menyebabkan air masuk ke dalam kabel. Oleh sebab itu pemasangan kabel
bersalut timbel hendaknya dijauhkan dari tempat yang banyak getaran ,
misalnya dekat rel kereta api, jembatan, dan sebagainya. Timbel juga
tidak tahan terhadap asam cuka, asam sendawa, dan kapur. Adonan beton
yang masih basah juga merusak timbel, maka kabel bersalut timbel yang
dipasang pada beton harus diberi perlindungan.
Kecuali sebagai
bahan pelindung kabel, kabel juga dipakai untuk pelat-pelat aki,
kutub-kutub aki, penghubung sel-sel aki, dan sebagainya. Timbel yang
dicampur timah putih dipakai untuk bahan soldir.
Untuk memperoleh kekuatan mekanis yang lebih baik
sebagai pembalut kabel, maka timbel dicampur dengan tembaga, antimony,
cadmium dan sebagainya.
Timbel mengandung racun, maka setelah bekerja dengan timbel tangan harus dicuci bersih sebelum dipakai untuk memegang makanan.
No comments:
Post a comment