Tembaga adalah unsur kimia yang diberi lambang Cu (Latin: cuprum) dan merupakan jenis logam non ferrous (bukan besi). Logam ini merupakan penghantar listrik dan panas yang baik. Dalam table periodik unsur mempunyai nomor atom 29. Logam ini berwarna kuning kecoklatan dan mempunyai strutur Kristal FCC (Face Centered Cubic).
2.2 KARAKTERISTIK
Karakteristik dari tembaga antara lain :
1. Konduktivitas kelistrikannya tinggi ( sebagai konduktor / penghantar listrik ).
2. Sebagai penghantar panas yang baik.
3. Logam ini lebih tahan karat dibandingkan besi maupun baja.
4. Dapat dipadukan dengan unsur lain Paduan tembaga 70% dengan seng 30% disebut kuningan, sedangkan paduan tembaga 80% dengan timah putih 20% disebut perunggu
Data Teknis Tembaga :
Nama latin Cuprum
Lambang Cu
Warna kuning kecoklatan
Nomor Atom 29
Massa Atom 63,546 amu
Titik lebur 1083 ° C
Titik didih 2567 ° C
Penggolongan Transisi Metal*
Struktur FCC ( Face Centered Cubic )*
Kepadatan @ 293 K 8.96 g/cm3
*Transisi Metal adalah kelompok unsur kimia yg berada pada golongan 3 – 12. kelompok ini terdiri dari 28 unsur . Semua logam transisi adalah unsur blok d yang berarti bahwa elektronnya berisi sampai orbit 3d.
* Struktur FCC (Kubus Pusat Sisi) dapat digambarkan sebagai berikut :
2.3 PROSES PENGOLAHAN BIJIH TEMBAGA
Bijih tembaga hasil tambang perlu dilakukan proses pengolahan untuk memisahkan unsur tembaga dan unsur lainnya seperti emas, perak, dsb.
Bijih-bijih tembaga dapat diklasifikasikan atas tiga golongan;
1. Bijih Sulfida
2. Bijih Oksida
3. Bijih murni (native)
Proses Pemurnian Bijih Tembaga dapat dilakukan dengan dua cara yaitu proses Pyrometallurgy dan proses Hydrometallurg
1.Proses Pyrometallurgy
Proses ini menggunakan temperatur tinggi yang diperoleh dari pembakaran bahan bakar. Bijih tembaga yang telah dipisahkan dari kotoran-kotoran (tailing) dipanggang untuk menghilangkan asam belerang dan selanjutnya bijih ini dilebur.Berikut ini diberikan gambar dapur peleburan tembaga tersebut.
1-lining; 2-nose or mouth; 3-tuyere; 4-roller stand. Pada peleburan tersebut bijih-bijih dipisahkan dari terak dan akan dihasilkan matte, selanjutnya matte ini diproses pada converter sehingga unsur-unsur besi dan belerang dapat dipisahkan dan akan menghasilkan tembaga blister.Tembaga blister masih mengandung sejumlah unsur-unsur besi, belerang, seng, nikel, arsen dsb. sehingga blister ini harus
diproses ulang (refining) yang pelaksanaannya dapat dilakukan pada Reverberatory. Tembaga blister ini dilebur dan dicor menjadi slab, kemudian diolah secara elektrolitik menjadi tembaga murni.
No comments:
Post a comment